SYAH..DI LEMBAR HATI

Syah…kutitipkan nilai cinta
Pada kelopak bungamu

Meski aku telah berlari
Dari lingkaran waktumu

Percayalah…………….
Ombak didalam hatiku tetap bergemuruh
Menuju pantai indah pesonamu

Syah…bukan dengan sejuta kata indah
Cinta terlahir kedunia

Karna cinta adalah janji
Kesetiaan mengarungi hidup
Yang kadang redup terang

Sketsa & November

SKETSA

Sketsa tergambar di selembar kertas
Dan telah tertuang ungkapan
Di atas Khayalan

Semuanya tentang harapan, keluh-kesah
Atau secuil Penyesalan…..
Kini menjadi warna
Membentuk keindahan yang memudar




“ NOVEMBER “

November kembali….
Tercatat dalam buku harianku
Embun masih basah dipelataran
Dan hujan belum juga reda
Tajam lidah halilintar
Saksi pecahnya sebuah Kapal

NOTA UNTUK “WENGKI “

Barangkali tak ada kata terindah

Yang bisa aku ungkapkan tentangmu sobat

Karna untuk menguraikan makna Terima Kasih ku

Sajakku Tak akan pernah cukup untuk pengorbananmu

Dan sebagai Tanda bahwa kita pernah menjadi

Sepasang sayap yang ingin memeluk langit

Kunyatakan “Engkaulah kedua sayap itu

KADO ULTAH

Sempurna kesedihan
Hanya angin merintih mengibarkan kerudungmu
Menjadi bianglala di cakrawala

Waktu yang memucat
Seolah mengabarkan kepada senja
Genap satu tahun kelahiranmu

Satu persatu helai daun berguguran
Dan sehelai hatipun berdoa

Untuk kado Ulang Tahun mu
Kutitipkan kalung Persahabatan
Kepada lautmu

RINJANI

Tiba aku di hentian tanpa batas
Dan kutitipkan kerinduan
Kepada malam yang setia menemani kita

Setelah usai mimpi panjang
Lepaslah belenggu dalam benak ini
Dan Rinjani Masih berlayar
Melewati laut lepas
Menitipkan nilai ditengah samudra
Menampar kedalam kalbu kelam

Jika kembali kau ajak aku berlayar
Ada seribu bahasa tanpa terucap
Dan kita bagai Orang asing
Yang baru saling mengenal

Rabalah rinjani yang masih setia
Dalam luka ia masih bias menuntun janji
Membawa dan mewujudkan mimpi
Yang tak akan pernah bisa kembali